Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 9, 2010

Budaya Lokal Dalam Sastra di Mata Cerpenis

Dongen telah memuaku kita sejak anak-anak hingga masa tua, seperti pitutur akan Kancil Mencuri Timun, Sangkuriang, Bawang Putih Bawang Merah atau Timun Emas. Lewat narasi-narasi lisan itu kita memasuki jagat petualangan yang indah. Bagaimana dongen masa kini ?. Kita tak hanya makin kehilangan dongen tapi juga teater tradisi, upacara adat, berbagai pitutur atau cerita lisan di tengah makin menguatnya pragmatisme. Kemajuan jaman makin mendorong kita hanya peduli pada kebutuhan jangka pendek, menjebak dalam pusarannya. Kita juga semakin sulit untuk membedakan antara nilai dan hal-hal yang artifisial, tidak hirau dengan budaya lokal, bahkan ada yang melihatnya sebagai hal kuno, ketinggalan jaman. Meski demikian, di banyak daerah geliat untuk menjaga budaya lokal itu tetap ada, baik lewat kepedulian individu atau komunitas meski tak sesemarak dan gemerlap budaya lain yang masuk kategori moderen. Seperti juga yang ada dalam sebuah kumpulan cerita pendek dari 11 penulis berjudul “Kolencer