Awakening The Dragon Within
Membangkitkan 8 Karakter Naga
Penulis : Johanes Arifin Wijaya
Tebal : 170 halaman
Penerbit : BIP (Buana Ilmu Populer) – Kelompok Gramedia Pustaka,Jakarta
Tahun : Januari, 2008
Harga : Rp.38.000,-
Johanes Arifin menemukan delapan karakter Naga yang bisa diadopsi dan bisa membuat manusia sukses
Untuk membaca buku ini takbisa tidak harus menelusuri dulu soal naga ini. Benarkah Naga itu ada ? Untuk mereka yang beretnis Tionghoa, naga merupakan binatang paling unggul di antara binatang bersisik lainnya seperti ikan, ular, dan buaya (hal.24).
Naga merupakan simbolik produktivitas dan pembaruan sehingga memiliki pengaruh yang baik dan positif terhadap seluruh mahluk hidup di dunia. Naga yang penuh dengan semangat produktivitas dan pembaruan ini merupakan lambang kebesaran dalam budaya Tionghoa.Oleh karena itu, naga identin dengan kaisar dan singgasana.Malah, menurut dongeng dan kepercayaan, orang Tionghoa selalu menyebut dirinya sebagai generasi naga (hal.17).
Johanes mengambil inisiatif menulis buku ini, seperti yang ia ceritakan di bab I, titi tolaknya dari mimpinya ketemu sang Naga yang bisa bicara. “Bagaimana cara atau resep serta kiat sukses sang naga menjadi gagah dan luar biasa ?” tanyannya. Maksud dia, menjadi manusia yang sukses dan luar biasa.Lalu sang Naga menyahut. “Masukkan karakter dan Jiwa seekor Naga di dalam dirimu.” Berceritalah sang Naga mengenai delapan karakter Naga.
Menurut penulis, ke delapan karakter Naga itu adalah kerja keras (1), penuh motovasi (2), menjaga kepercayaan dan kejujuran (3), kekeluargaan,persaudaraan, dan kebersamaan dalam kelompok (4), naga yang selalu berpikir positif (5), memiliki cinta kasih (6), cepat bertindak/menangkap peluang (7), serta terus-menerus belajar (8). Uniknya, penulis memberi tips bagaimana menginstal kedelapan karakter tersebut ke dalam diri kita. Ia merinci tahap-tahapannya seperti menginstal program baru komputer ke PC.
Uraian dari tiap-tiap karakter sendiri dibahas dengan disertai contoh sukses bai dari kalangan tokoh masa kini maupun dahulu kala. Pembahasannya yang tak lurus, diselingi boks-boks yang memuat contoh-contoh itu menjadikan buku ini tak monoton.Bahasanya sendiri enak diikuti.(*)
Komentar